NUSAKAMBANGAN - Lapas Permisan kembali menjadi saksi peristiwa pembinaan kerohanian Islam yang berkesan. Masjid At-Tawwabun di Lapas Permisan dipenuhi dengan semangat keimanan saat Ustadz Sahlan Nasir dari Baituzzakah Pertamina (Bazma) Cilacap memberikan ceramah inspiratif, Selasa (14/11).
Dalam ceramahnya yang berjudul "Belajar Mencintai Allah SWT", Ustadz Sahlan Nasir membahas tentang makna cinta kepada Allah dan kewajiban beriman setelah seseorang bersyahadat. Warga binaan pemasyarakatan dengan penuh antusias hadir untuk mendengarkan nasihat dan pandangan keagamaan dari ustad yang terkenal akan kearifan dan keilmuannya.
Dalam intisari ceramahnya, Ustadz Sahlan menyampaikan pemahaman bahwa bersyahadat tidak hanya menjadi formalitas, melainkan pintu awal menuju kehidupan beriman yang sejati.
"Ketika seseorang sudah bersyahadat, ia tidak hanya mengucapkan kalimat, tapi juga wajib untuk membenamkan keimanan dalam hatinya. Iman kepada Allah dan rukun iman lainnya menjadi pondasi yang harus diperkuat, " tegas Ustadz Sahlan.
Beliau juga menyoroti pentingnya mencintai Allah SWT. sebagai bentuk pengabdian yang paling mendasar bagi seorang muslim.
"Mencintai Allah lebih dari segala-galanya adalah landasan utama kehidupan beragama. Hingga pada akhirnya, Allah pun akan mencintai hamba-Nya yang setia, " Ujar Ustadz Sahlan.
Mengutip hadits riwayat Bukhari yang menyiratkan makna mendalam, bahwa orang yang berdzikir kepada Tuhannya dengan orang yang tidak berzikir seperti perbandingan antara orang hidup dan barang mati.
Warga binaan pemasyarakatan yang hadir menyambut ceramah dengan penuh perhatian dan kesungguhan. Setelah ceramah, beberapa di antara mereka memberikan kesan dan kesimpulan pribadi tentang pelajaran yang mereka peroleh.
Salah seorang narapidana menyampaikan, "Ceramah Ustadz Sahlan sangat menggugah hati. Saya merasa lebih paham tentang pentingnya mencintai Allah dan betapa besar kasih sayang-Nya kepada hamba-Nya yang tulus." Ia juga berjanji untuk lebih mendalami ajaran Islam demi memperbaiki dirinya di masa mendatang.
Pembinaan kerohanian seperti ini di Lapas Permisan menjadi langkah positif dalam upaya rehabilitasi dan perbaikan perilaku warga binaan. Semoga semangat keagamaan yang ditanamkan oleh Ustadz Sahlan Nasir dapat menjadi pendorong bagi mereka untuk kembali ke masyarakat sebagai individu yang lebih baik.